BAB 1
PENDAHULUAN
Islam
mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa mengadakan pengkajian setiap
perilaku atau bentuk perputaran dan perubahan yang terjadi, baik pada gejala di
alam semesta ataupun yang terjadi di antara sesama manusia. Islam menekankan
eksplorasi keilmuan, sebagaimana sabda nabi Muhammad, “menuntut imu adalah wajib bagi orang islam”.
Ilmu dan teknologi adalah instrument
yang penting untuk membangun orang-orang yang beradab. Dengan ilmu yang
dimiliki, Allah akan mengangkat derajat seorang muslim. Ilmu dan tingkat
kecerdasan manusia juga akan sangat menentukan tingkat ekonomi seseorang. Ilmu
dan iman adalah ibarat saudara kembar, tidak bisa dipisahkan sehingga dimanapun
dilakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka iman
harus senantiasa mengikuti. Terlebih lagi agama diturunkan tidak hanya untuk
urusan akhirat belaka, tetapi juga untuk mengatur urusan manusia di dunia guna
meraih akhirat. Hal ini dibuktikan dengan
banyak terjadi perubahan besar berupa pencapaian luar biasa di bidang sains dan
teknologi sejak kedatangan Islam. Islam telah mendorong geliat tradisi keilmuan
di kalangan kaum muslim. Mereka menyerap ilmu pengetahuan dari beragam sumber.
Islam telah mendorong kaum muslim untuk memperdalam urusan dunianya dengan nash
yang jelas sebagaimana hadits Rasulullah SAW tentang “antum a’lamu bi umuriddunya kum” (kamu lebih mengetahui urusan
duniamu). Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga sangat mendorong penguasaan
ilmu pengetahuan sampai ke negeri China, bahkan tawanan perang Badar diberi
kebebasan jika mampu mengajarkan membaca kepada sepuluh orang kaum muslimin.
Dampaknya adalah kemajuan dan kebangkitan penyebaran Islam telah mendorong pula
kemajuan dalam bidang sains dan teknologi bagi umat manusia.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Islam, Sains dan
Teknologi
© Agama Islam
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
agama adalah Sistem atau kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut juga dewa
atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan tersebut. Sebagian orang apabila ditanya tentang
agama maka jawabannya adalah pegangan hidup yang dianutnya yang
memberikan kedamaian. Indonesia merupakan negara pluralitas dan salah satunya
dalam hal agama. Terdapat lebih dari 5 agama atau kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat indonesia antara lain, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha,
Konghucu, serta kepercayaan masyarakak (Animisme dan Dinamisme).
Menurut bahasa arab islam berarti
“tunduk atau patuh”. Islam adalah agama yang tunduk pada tuhan allah swt, tuhan
yang satu-satunya berhak disembah dan satu-satunya tuhan yang benar. Pengertian
agama islam secara umum adalah adalah agama yang diturunkan Allah yang memberikan
keselamatan serta sebagai rahmat bagi seluruh alam yang diturunkan melalui Nabi
Muhammad saw yang memiliki kitab suci Al-qur’an sebagai pedoman hidup. Islam telah menjadi way of
life, pandangan sekaligus pedoman hidup yang mengatur segala segi. Agama
Islam menjadi alternatif yang mampu mengatur segala permasalahan hidup manusia.
Agama islam menjadi solusi yang hakiki, yang mampu mengatur setiap dimensi
kehidupan manusia serta mempunyai keleluasaan untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan manusia. Al-Qur’an sebagai sumber
sains dan pengetahuan spiritual, intelektualitas dan spiritualitas. Al-qur’an
merupakan basis bukan hanya bagi agama tetapi bagi semua jenis ilmu
pengetahuan. Al-Qur’an bukan lah kitab sains tetapi ia memberikan pengetahuan
tentang prinsip-prinsip sains, yang selalu dikaitkan dengan pengetahuan
metafisik dan spiritual.
© Sains
Kata sains berasal dari kata
science, scienta, scine yang artinya mengetahui. Dalam kata lain, sains
adalah logos, sendi, atau ilmu. Sains dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebanaran berdasarkan fakta atau
fenomena alam. Sains yang dipahami dalam arti sebagai pengetahuan obyektif,
tersusun, dan teratur tentang tatanan alam semesta. Sains pada wilayah yang
sempit atau spesifik dapat dipahami sebagai ilmu pengetahuan alam dan pada
tataran yang luas dipahami sebagai sagala macam disiplin ilmu pengetahuan.
Adapun beberapa sifat-sifat sains
yang dikemukakan oleh Djojosoebagio Sudjana antara lain :
Ø Kumulatif, artinya dinamis atau tidak
statis karena selalu mencari tambahan ilmu mengingat kebenaran bersifat
sementara.
Ø Ekonomis untuk penjelasan-penjelasan
dan kaidah-kaidah yang kompleks., formulasinya sederhana, susunannya ekonomis
sehingga dipakai istilah pendek, simbol dan formula.
Ø Dapat dipercaya atau diandalkan untuk
meramalkan sesuatu dan lebih baik hasilnya dari pada pekerjaan berdasarkan
perkiraan saja.
Ø Mempunyai daya cipta tentang sesuatu.
Ø Dapat diterapkan untuk menganalisis
perilaku atau kejadian-kejadian alamiah.
B. Perkembangan
Islam dalam Sains-Teknologi dan Bahayanya
Allah swt telah menganugerahkan akal kepada kita, suatu
anugerah yang sangat berharga, sehingga kita umat manusia, mampu berpikir
kritis dan logis. Demikian pula halnya dengan agama islam, islam
menempatkan akal sebagai perangkat untuk memperkuat basis pengetahuan tentang
keislaman seorang sehingga ia mampu membedakan mana yang hak dan yang batil.
Diluar diri manusia juga terbentang alam dunia yang luas, yang mana manusia
diberi hak untuk memakai dan memanfaatkanya, seperti
firman allah swt dalam (QS. Al-Baqarah: 29). “dia-lah tuhan yang telah menjadikan semua yang ada di bumi itu
untukmu…”. Artinya, kemampuan yang terdapat dalam diri manusia harus diusahakan
untuk dikembangkan seoptimal mungkin, sehingga bisa mengelola alam secara baik,
dengan satu catatan bahwa eksplorasi terhadap alam sekitar itu tidak
membahayakan manusia dan kelangsungan hidup seluruh ekosistem. Dengan
demikian akan terkembanganlah sains dan teknologi dan pencapaian eksplorasi
alam yang bersahabat, sebagai hasil kerja akal yang berpikir sistematis dan
terarah.
Adapun
kenikmatan dan manfaat yang dapat diambil oleh manusia dari alam ini dalam
rangka kedudukanya sebagai khalifah di bumi, sebenarnya merupakan ujian
terhadap keislaman sepanjang hidupnya di alam dunia ini, sesuai firman allah swt dalam (QS. Al-Kahfi: 7). “sungguh kami telah menjadikan apa-apa yang
diatas bumi itu sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka-manusia,
siapakah yang paling baik amalnya”. Artinya, sains dan teknologi bukan
tujuan yang hakiki dari hidup manusia dibumi ini, tetapi hanyalah alat yang
sangat berguna untuk melancarkan dan
meningkatkan ibadah manusia kepada allah swt. Adapun tujuan yang hakiki dari hidup manusia adalah mencapai derajat
takwa disisi allah, sehingga pada akhirnya memperoleh kebahagiaan yang kekal
abadi disis-nya pada yaumul akhir. Dalam agama
dijelaskan asal, hakikat dan tujuan
manusia, sehingga berimplikasi jika manusia yang ada, hidup tanpa memeluk
agama, manusia akan kehilangan arah dalam hidupnya karena ia tidak mengetahui
dengan yakin apakah arti dan tujuan kehadirannya dimuka bumi ini. Dalam keadaan
demikian – dalam kondisi tidak ada kejelasan arti dan tujuan hidup manusia
tentunya akan dengan mudah disesatkan oleh hawa nafsu dan iblis ke arah
kehancuran.
Maka, Jika perkembangan sains dan teknologi tidak diiringi
dengan kesadaran hidup beragama secara sungguh-sungguh, tentulah martabat
manusia akan merosot secara drastis ketingkatan yang lebih jahat dari binatang
buas. Artinya, bahwa sains dan teknologi, yang pada awalnya ditujukan untuk
mempermudah dan memperingan kegiatan dan keinginan manusia dalam memperoleh
sesuatu hal dalam kehidupan sehari-harinya agar hidupnya lebih tentram dan
bahagia, justru akan menjadi alat penghancur bagi diri manusia sendiri, karena
teknologi dan sains itu dijadikan sebagai alat penekan untuk menindas mereka
yang masih atau belum menguasainya, bahkan menjadikan sains dan teknologi
sebagai pemuas nafsu dan kehendaknya saja. Yang menjadi catatan
persoalan selanjutnya adalah peran aktif dari setiap individu yang sangat
dibutuhkan untuk ‘amar ma’ruf nahi
mungkar, dalam rangka saling mengingatkan dan berusaha menyadarkan orang-orang
yang lengah agar jangan sampai terlambat untuk bertaubat dan kembali bertakwa
kepada allah swt.
C. Pandangan Islam Terhadap IPTEK
Peran Islam
dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib
dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek
yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam.
Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan
syariah Islam.
Iptek
merupakan dasar dan pondasi yang menjadi penyangga bangunan peradaban moderen
barat sekarang ini. Masa depan suatu bangsa akan banyak
ditentukan oleh tingkat penguasaan bangsa itu terhadap Iptek. Suatu masyarakat
atau bangsa tidak akan memiliki keunggulan dan kemampuan daya saing yang
tinggi, bila ia tidak mengambil dan mengembangkan Iptek. Bisa dimengerti bila
setiap bangsa di muka bumi sekarang ini, berlomba-lomba serta bersaing secara
ketat dalam penguasaan dan pengembangan iptek, dan Diakui bahwa iptek disatu
sisi, telah memberikan “berkah” dan anugrah yang luar biasa bagi
kehidupan umat manusia. Namun di sisi lain, Iptek telah mendatangkan “petaka”
yang pada gilirannya mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Kemajuan dalam bidang
iptek telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan ummat manusia.
Perubahan ini,
selain sangat cepat memiliki daya jangkau yang amat luas. Hampir tidak ada
segi-segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan. Perubahan ini pada
kenyataannya telah menimbulkan pergeseran nilai nilai dalam kehidupan umat
manusia, termasuk di dalamnya nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan.
Di Eropa, sejak abad
pertengahan, timbul konflik antara ilmu pengetahuan (sains) dan agama (gereja).
Dalam konflik ini sains keluar sebagai pemenang, dan sejak itu sains melepaskan
diri dari kontrol dan pengaruh agama, serta membangun wilayahnya sendiri secara
otonom dalam perkembangannya lebih lanjut, setelah terjadi revolusi industri di
Barat, terutama sepanjang abad XVIII dan XIX, sains bahkan
menjadi “agama baru” atau “agama palsu”(Pseudo Religion). Dalam kajian teologi
modern di Barat, timbul mazhab baru yang dinamakan “saintisme” dalam
arti bahwa sains telah menjadi isme ideologi bahkan agama baru. Namun sejak
pertengahan abad XX, terutama seteleh terjadi penyalahgunaan iptek dalam perang
dunia I dan perang dunia II, banyak pihak mulai menyerukan perlunya integrasi
ilmu dan agama, iptek dan imtak. Pembicaraan tentang iptek mulai dikaitkan
dengan moral dan agama hingga sekarang (ingat kasus kloning misalnya). Dalam
kaitan ini, keterkaitan iptek dengan moral (agama) di harapkan bukan hanya pada
aspek penggunaannya saja (aksiologi), tapi juga pada pilihan objek (ontologi)
dan metodologi (epistemologi)-nya sekaligus.
Di negara ini,
gagasan tentang perlunya integrasi pendidikan imtak dan iptek ini sudah lama
digulirkan. Profesor B.J. Habibie, adalah orang pertama yang menggagas
integrasi imtak dan iptek ini. Hal ini, selain karena adanya problem dikotomi
antara apa yang dinamakan ilmu-ilmu umum (sains) dan ilmu-ilmu agama (Islam),
juga disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa pengembangan iptek dalam sistem
pendidikan kita tampaknya berjalan sendiri, tanpa dukungan asas iman dan takwa
yang kuat, sehingga pengembangan dan kemajuan iptek tidak memiliki nilai tambah
dan tidak memberikan manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan dan kemaslahatan
umat dan bangsa dalam arti yang seluas-luasnya.Kekawatiran ini, cukup
beralasan, karena sejauh ini sistem pendidikan kita tidak cukup mampu
menghasilkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt
sebagaimana diharapkan. Berbagai tindak kejahatan sering terjadi dan banyak
dilakukan, justru oleh orang-orang yang secara akademik sangat terpelajar,
bahkan mumpuni. Ini berarti, aspek pendidikan turut menyumbang dan memberikan
saham bagi kebangkrutan bangsa yang kita rasakan sekarang. Kenyataan ini
menjadi salah satu catatan mengenai raport merah pendidikan nasional kita.
Secara lebih spesifik, integrasi pendidikan imtak dan iptek ini diperlukan
karena empat alasan.
Pertama, sebagaimana
telah dikemukakan, iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar
bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek disertai oleh asas iman dan
takwa kepada Allah swt. Sebaliknya, tanpa asas imtak, iptek bisa disalahgunakan
pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-nilai
kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara metodologis, tetapi batil
dan miskin secara maknawi.
Kedua, pada
kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme, telah menimbulkan pola dan
gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan hedonistik, yang
sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa
kita.
Ketiga, dalam hidupnya,
manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani), tetapi juga
membutuhkan imtak dan nilai-nilai sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena
itu, penekanan pada salah satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi
pincang dan berat sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang telah
menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan
akhirat.
Keempat, imtak
menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia menggapai
kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi, seperti harta,
pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar manusia
meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari
ridha Tuhan, hanya akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa
selain bayangan palsu (Q.S. An-Nur:39). Maka integrasi imtak dan iptek harus
diupayakan dalam format yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang (hand in
hand) dan dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia (hasanah fi al-Dunya) dan
kebaikan akhirat (hasanah fi al-akhirah) seperti do’a yang setiap saat kita
panjatkan kepada Tuhan (Q.S. Al-Baqarah :201)
D. Pengaruh IPTEK
Perkembangan dunia
iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban
umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan
aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat
sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan
kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban
modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak
negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan
E. Dampak Positif dan Negatif IPTEK
Dampak positif dan
dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:
1.
Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam bidang
informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita
akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di
bumi bagian manapun melalui internet.
b. Kita dapat
berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone.
c.
Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
Disamping
keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi
tersebut dimanfaatkan juga untuk hal- hal yang negatif, antara lain:
a.
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b. Penggunaan informasi
tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan
fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan alat
tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang
tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara
langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan
komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam
komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya
modem internet karena disambar petir.
2.
Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi
teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan
manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi.
b.
Terjadinya industrialisasi.
c.
Produktifitas dunia industri semakin meningkat Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang
berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas
dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri
akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak
langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung
dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi k
e toko.
d.
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah
skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan
ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga
kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang
diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu
mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja yang berubah tersebut.
e.
Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran
menjadi komoditi
3.
Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai
peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
a. Munculnya media
massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan.Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode
pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c. Sistem
pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak
negatif dalam proses pendidikan antara lain:
a.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.
Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah
sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan
pembocoran melalui internet tersebut.
b.
Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi
yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan
ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan
dan lain-lain.
4. Bidang
politik
a.
Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini
akan mendorong munculnya kelas menengah baru.Kemampuan, keterampilan serta gaya
hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera
Barat.Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk
menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b.
Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
c.
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan
kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi
transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu
akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan
melahirkan kekuatan ekonomi baru.
F. Sikap Muslim Terhadap IPTEK
Sikap kita sebagai
muslim dalam menanggapi IPTEK, tentunya kita harus menanggapi dengan bijak.
cara menggapi IPTEK diantaranya :
Resesif, kita harus menerimanya dengan bijak. jangan
sampai kita menolaknya terhadap perkembangan
IPTEK. Kemajuan IPTEK itu tidak bisa kita tolak.
Selektif, setelah menerima kita harus memilah dan
memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Dengan dasar Al-Quran, hadits dan
sunnah tentu kita bisa melakukan hal ini.
Digesif,IPTEK itu perlu kita arahkan, tentunya untuk amal ma,ruf nahi
munkar.
Adaftif, perlu juga kita sesuaikan dengan dengan jati
diri kita sebagai muslim yang pasti sesuai dengan dasar islam.
Transmitif, kembangkanlah IPTEK
untuk menyiarkan agama islam. Sebagai contoh dengan adanya alquran seluler,
quran digital dan sebagainya.
BAB 3
KESIMPULAN
Agama islam
adalah agama yang tunduk pada tuhan allah swt, tuhan yang satu-satunya berhak
disembah dan satu-satunya tuhan yang benar. Islam telah menjadi way of
life, pandangan sekaligus pedoman hidup yang mengatur segala segi. Agama
Islam menjadi alternatif yang mampu mengatur segala permasalahan hidup manusia.
Al-qur’an merupakan basis bukan hanya bagi agama tetapi bagi semua jenis ilmu
pengetahuan. Al-Qur’an bukanlah kitab sains tetapi ia memberikan pengetahuan
tentang prinsip-prinsip sains, yang selalu dikaitkan dengan pengetahuan
metafisik dan spiritual. Sedangkan sains adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan
untuk mencari kebanaran berdasarkan fakta atau fenomena alam. sifat-sifat sains
yang dikemukakan oleh Djojosoebagio Sudjana antra lain : Kumulatif, Ekonomis,
Dapat dipercaya atau diandalkan, Mempunyai daya cipta tentang sesuatu, dan
dapat diterapkan.
Perkembangan
islam dalam sains dan teknologi harus diiringi dengan kesadaran hidup beragama
secara sungguh-sungguh, jika tidak akan mengakibatkan hidup manusia tentunya
akan dengan mudah disesatkan oleh hawa nafsu dan iblis ke arah kehancuran.
peran aktif dari setiap individu yang sangat dibutuhkan untuk ‘amar ma’ruf nahi mungkar, dalam rangka
saling mengingatkan dan berusaha menyadarkan orang-orang yang lengah agar
jangan sampai terlambat untuk bertaubat dan kembali bertakwa kepada allah swt.
DAFTAR PUSTAKA
Ir.R. H. A. Sahirul Alim, MSc, 1996, MENGUAK KETERPADUAN Sains, Teknologi dan Islam, Yogyakarta :
dinamika, Yogyakarta.
http//handoko1994.blogspot.com
http//exowinata.blogspot.com
MAKALAH
ILMU PENGETAHUAN yang
BERKAITAN dengan IPTEK
Disusun sebagai Tugas PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Disusun oleh :
ARHAYU
NINTIAS HARAHAP
PERAMITHA
FKIP MATEMATIKA/1B
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
Tahun Ajaran 2013/2014
1 komentar:
T-Shirt - Titanium Darts
T-Shirt. $9.99. titanium anodizing This is our titanium scrap price final product. As promised, our premium t-shirts are made with a thick and thick material. All titanium solvent trap monocore sizes are handmade in $11.00 · Out titanium solvent trap of titanium cartilage earrings stock
Posting Komentar